Rabu, 30 September 2020

Jenis-Jenis Teknik Sablon dan Perbedaannya

 Dalam perkembangannya, sablon tak hanya sebatas menembuskan tinta melalui silk screen. Rasa haus para crafter akan inovasi membuat teknik sablon berkembang menjadi beberapa jenis.

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai jenis-jenis sablon, ada baiknya kita samakan dulu persepsi kita tentang sablon pada bahasan kita kali ini. Pada artikel “Pemahaman Fundamental Teknik Cetak Sablon” disebutkan bahwa sablon adalah menembuskan tinta lewat silk screen apapun medianya.

Pada artikel ini yang disebut sablon adalah mendekorasi apparel dengan tinta atau bahan lain selain benang. Pembedaan istilah ini sengaja kami lakukan karena pemahaman kebanyakan orang tentang sablon masih seperti hal yang baru saja disebutkan di atas.

Selain itu kami juga terlalu malas untuk menyebut sablon sebagai ‘dekorasi apparel selain bordir’. Terlalu panjang kan? Yuk, sebelum kita beralih profesi jadi ahli etimologis bahasa kita langsung membahas jenis-jenis teknik sablon ini.




Eksplorasi Kreativitas

Kita tentu bertanya mengapa sablon terdiri dari bermacam-macam jenis. Well, namanya juga manusia pasti tak akan pernah puas dengan teknik yang begitu-begitu saja. Rasa ketidakpuasan inilah yang disebut dengan inovasi.

Inovasi ini timbul karena kebutuhan orang-orang akan sablon baik itu dari segi kualitas maupun kuantitas semakin berkembang. Semula mereka cukup puas dengan sablon dengan bentuk dan warna yang simpel, jumlah minimal yang cukup besar, serta waktu produksi yang lama.

Sekarang, mereka ingin mendobrak batasan tersebut untuk mengeksplorasi kreativitas mereka. Inilah mengapa sablon berkembang dan akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.

Sablon Press

Mari kita kembali lagi jadi ahli bahasa untuk menghindari ambigu dengan sablon polyflex yang sering disebut sablon press karena harus menggunakan mesin heat press. Kata ‘press’ di sini berfungsi untuk menggantikan kata ‘gesut’.

Inti dari proses sablon ini adalah memberi tekanan pada tinta di atas screen. Proses memberi tekanan atau gesut ini dimaksudkan untuk mendorong tinta agar menembus screen dan menempel dan terserap di kain.

Teknik ini adalah teknik tua yang dipakai dalam proses sablon. Teknik ini dibagi lagi menjadi dua kategori yaitu sablon manual dan otomatis.

Sablon Manual

Teknik ini adalah teknik leluhur yang dipakai pada awal teknik cetak sablon ditemukan. Segala proses dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan. Ya tentu saja dengan menggunakan bantuan alat dan cairan kimia tertentu.

Teknik ini membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar dalam produksi. Belum lagi tekanan pada saat menggesut tinta bisa berbeda-beda pada setiap gesutan. Hal ini dapat menyebabkan ketebalan tinta yang menempel pada kain menjadi berbeda. Oleh karena itu, kualitas yang dihasilkan oleh teknik sablon ini sangat tergantung pada keahlian sang tukang gesut.

Tapi di samping itu, sablon manual juga memiliki beberapa keunggulan. Yang pertama adalah harganya yang murah. Inilah faktor utama yang menyebabkan jenis teknik sablon ini masih bertahan hingga sekarang.

Yang kedua, di tangan seorang crafter yang ahli, gambar yang dicetak dengan teknik sablon ini bisa lebih awet. Hal ini disebabkan karena dalam setiap proses gesut para crafter yang ahli ini sekaligus melakukan quality control pada setiap ‘karyanya’.



Sablon Otomatis

Proses teknik sablon ini secara garis besar hampir sama dengan teknik sablon manual. Perbedaannya hanya terletak pada tangan yang mengerjakannya saja. Pada teknik sablon ini tenaga manusia dalam proses gesut digantikan dengan mesin.

Dengan teknik ini, kita dapat mengatur tekanan dan volume tinta yang tertuang di atas screen dengan mesin yang disebut automatic press ini. Warna dan kualitas sablon yang dihasilkan lebih presisi bila dibandingkan dengan teknik sablon manual.

Karena dikerjakan dengan mesin, kecepatan produksi automatic press jauh mengungguli tangan manusia. Apalagi jika desain gambar yang akan disablon terdiri dari banyak warna, teknik sablon ini lebih bisa diandalkan.

Permasalahaan teknik sablon ini terletak pada harga mesin yang mahal. Tidak semua rumah produksi apparel mampu untuk membeli mesin ini. Biasanya mesin ini hanya dimiliki oleh pabrik konveksi besar.

Sablon Digital

Teknik sablon digital ini tidak menggunakan screen sama sekali. Fungsi screen digantikan oleh mesin printer ata cutter. Para tukang sablon yang menggunakan teknik ini pada dasarnya lebih sering duduk di depan komputer daripada berhadapan dengan tinta ataupun alat sablon.

Sablon digital ini sendiri masih bisa dibagi dalam beberapa kategori. Sampai saat artikel ini ditulis, ada tiga jenis sablon digital yang umum digunakan dan mungkin akan bertambah seiring berjalannya waktu.

Sablon Polyflex

Pada prinsipnya, teknik sablon polyflex adalah sticker yang ditempelkan pada kain. Sablon polyflex menggunakan bahan sejenis vinyl. Vinyl inilah yang kemudian dipotong-potong dengan mesin cutter. Proses ini hampir sama dengan proses cutting sticker yang menempel pada mobil atau sepeda motor.

Potongan vynil ini kemudian ditempelkan pada transfer paper. Setelah tertempel pada transfer paper, proses selanjutnya adalah menempelkan transfer tersebut pada kain dan memanasinya dengan heat press. Setelah dipanasi, transfer paper dicabut secara perlahan. Vinyl yang semula tertempel pada transfer paper kini menempel erat pada kain.

Teknik sablon ini sering digunakan pada jersey sepak bola karena mudah dilakukan oleh orang awam sekalipun. Biasanya, distributor jersey akan menjual jersey polos dan nama atau nomor pemain secara terpisah. Sistem ini juga memungkinkan pembeli untuk membuat nomer dan nama custom.

Jika dikerjakan dengan benar, teknik ini akan menghasilkan sablon yang awet. Namun, sablon jenis ini cukup menyulitkan kita dalam menyetrika.

Sablon Dye-Sublimation

Teknik sablon ini juga menggunakan transfer paper. Bedanya dengan teknik sablon polyflex adalah transfer paper yang digunakan dalam teknik sablon ini sebelumnya dicetak dengan printer khusus.
Setelah tercetak, transfer paper tersebut ditempelkan pada kain yang akan disablon dan dipanasi dengan mesin heat press sama seperti sablon polyflex. Tinta yang sebelumnya tertempel pada transfer paper akan diserap oleh kain.

Keawetan sablon dengan teknik ini lebih rendah bila dibandingkan dengan teknik lain. Kita harus memperhatikan cara pencucian jika ingin apparel yang didekor dengan teknik ini bertahan lama.

Sablon Direct-To-Garment

Teknik ini biasa disingkat dengan nama DTG. Seperti namanya, teknik sablon ini memungkinkan kita untuk langsung mencetak di atas kain. Prinsip teknik sablon ini hampir sama jika kita ingin mencetak di atas kertas dengan menggunakan printer inkjet.

Warna sablon yang dihasilkan dengan teknik ini sangat detil, hampir menyerupai dengan warna pada desain kita. Teknik ini juga memungkinkan kita untuk mencetak foto beresolusi tinggi di atas kain. Teknik sablon ini sering digunakan oleh orang yang tidak ingin apparel yang dipakai memiliki desain yang sama dengan orang lain.

Yang menjadi kelemahan teknik ini adalah harga produksinya yang mahal untuk setiap potong apparel. Dan jika kita butuh kuantitas yang sangat banyak, produksi apparel dengan menggunakan teknik ini bahkan membutuhkan waktu yang lebih lama dari sablon manual sekalipun.

JENIS-JENIS TINTA SABLON

 

Jenis Tinta Sablon Manual yang Umum Digunakan

Kebanyakan tinta sablon manual yang populer di pasaran terbagi ke dalam 5 jenis, yaitu;

1. Tinta Rubber

Sesuai namanya, tinta ini memang memiliki bahan dasar karet (Eng: rubber). Maka ketika kamu memegang hasil sablon rubber, tekturnya akan terasa begitu elastis dan padat.

Bila diterapkan pada sebuah kaos, tinta ini cocok untuk dipakai pada semua jenis dan warna t-shirt. Tinta Rubber pun cocok bila dipakai sebagai tinta underbase untuk kaos berwarna gelap, sebelum ditimpa lagi dengan tinta berwarna.

Perihal ketahanan, tinta rubber terbilang awet dan tahan lama kendati dicuci berkali-kali dengan sedemikian rupa.

2. Tinta Superwhite

Hasil cetakan dari tinta superwhite ini terbilang unik. Prosesnya yang cepat menyerap pada kain, menghasilkan kualitas warna putih yang transparan di kaos gelap.

Sementara untuk tinta warnanya pun demikian. Malah cenderung terlihat lebih pudar bila diaplikasikan pada kaos terang.

Kendati begitu, warnanya itu ternyata sangat cocok lho bila diaplikasikan pada gambar desain bertema classic atau vintage.

3. Tinta Plastisol

Berikutnya, ada tinta sablon manual bernama plastisol. Bahan dasar tinta tersebut adalah PVC atau dalam keseharian kita mengenali nya dengan nama minyak.

Berkat bahan tersebut, proses pengeringan pada hasil cetakan tinta sablon plastisol cukup memakan waktu yang lama (susah kering di bawah suhu 160 Celcius). Akan tetapi kalau sudah berhasil, tinta plastisol akan mengakar kuat pada kain (re:awet).

Terlepas dari uniknya itu, ada pula kelebihan yang menonjol bila dibandingkan dengan tinta sablon manual lainnya, yakni; kemampuannya dalam hal mencetak desain berukuran kecil secara presisi.

Alhasil, kualitas dari sablon plastisol yang bagus itu pun berbanding lurus dengan harga jual tintanya yang cukup tinggi di pasaran.

4. Tinta Discharge

 

Tinta Discharge adalah tinta kombinasi antara Superwhite dan bahan khusus. Kedua zat kimiawi tersebut pun menghasilkan sebuah cetakan sablon yang soft and natural.

Penggunaan tinta jenis ini sangat terbatas, misalnya; hanya berfungsi maksimal pada kaos hitam dan dongker.

Kemudian bahan kain yang dapat menyerap tintanya hanya yang murni katun, bukan polyester atau sintetis.

5. Tinta Glow in the dark

Guna menghasilkan sebuah tinta sablon yang menyala dalam gelap, diperlukan trik khusus dalam hal mengombinasikan bahan-bahannya.

Tinta sablon glow in the dark biasanya dicampur dengan bahan fosfor yang dikenal dapat menyerap cahaya dan memantulkan nya kembali ketika gelap.

Selain fosfor, bisa juga ditambah lagi dengan tinta rubber, dan plastisol sebagai underbase agar hasilnya lebih maksimal.


Jenis-Jenis Tinta untuk Sablon DTG

Untuk jenis tinta pada Sablon DTG, Ciptaloka akan membahas 3 yang terbaik dan sering Kami gunakan pada setiap pesananan kaos satuan atau banyakan. Diantaranya:

1. Tinta Neo-Pigment Kornit

Tinta Neo-pigment Kornit merupakan salah satu jenis tinta yang terkenal karena kualitasnya yang maksimal. Benda tersebut dikembangkan oleh orang-orang ahli dan paham betul tentang zat kimia.

Bahan dasar pembuatan tinta ini adalah 100% Water Based. Neo-Pigment Kornit pun sangat ramah terhadap lingkungan, bebas racun, aman untuk bayi, dan adaptif terhadap kulit manusia.

 

IMG_0351 (FILEminimizer)
Hasil cetakan Kornit Neo-Pigment di Ciptaloka.com

Melalui kelebihan itu, bisa dikatakan tinta kornit sudah sesuai dengan standarisasi lingkungan, kesehatan, serta memenuhi pula standarisasi untuk penghematan biaya produksi.

Selain itu, beberapa kelebihan lain dari produk tinta improt ini adalah intensitas pigmen nya yang tinggi, sangat tidak mudah luntur.

Lewat kombinasi pewarnaan yang unik, seperti; CMYK + Green + Red + Grey, tinta kornit mampu mencetak sablon desain kaos satuan maksimal baik di kaos terang maupun gelap.

2. Tinta Artistri Duppont

Kalau nama tinta ini sudah banyak dikenal oleh para pelaku bisnis DTG.

Merek tinta Artsitri dari Duppont adalah tinta legendaris yang menemani perjalanan mesin DTG dari awal kemunculan sampai sekarang.

Duppont sendiri merupakan tinta yang diproduksi di Amerika Serikat. Beberapa orang masih menganggapnya sebagai jawara di dunia sablon direct to garment karena kualitas tinta putihnya nan solid dan tebal.

Tinta Artistri Duppont yang berbasis air ini pun sangat awet meresap pada kain. Soal pencetakan, sudah terbukti bahwa warna yang dihasilkan sangat cemerlang dan tahan luntur.

Bila ditambah dengan proses pre-treatment yang bagus, konon tinta ini akan menghasilkan kekuatannya yang maksimal.

Umumnya Tinta Duppont banyak digunakan untuk sablon kaos berwarna gelap. Sebab yang terkenal dari mereka adalah kualitas dari tinta putihnya.

3. Tinta Image Armor

Terakhir, ada merek tinta lain asal Amerika bernama Image Armor. Tinta ini sering Ciptaloka gunakan sebagai alat pendukung dalam mencetak desain pada sebuah kaos.

Kelebihan utama dari Tinta Image Armor adalah kecepatannya ketika mencetak tinta putih.

Jika umumnya merek tinta lain membutuhkan waktu sekitar 120-180 detik dalam mencetak, maka Image Armor hanya perlu waktu sekitar 35 detik saja. Sungguh jauh bukan perbedaan waktunya?

Tinta ini juga mampu memberikan cetakan sablon kaos satuan warna putih yang maksimal, baik pada kaos terang maupun kaos gelap.

Selain itu, Tinta Image Armor sengaja diformulasikan untuk lebih kooperatif dengan setiap jenis mesin DTG. Walhasil cetakan sablon pada kaos jadi sangat awet dan tahan terhadap pencucian berkali-kali.

Sablon Manual VS Sablon Digital

 Sablon Manual VS Sablon Digital – Apa bedanya? 

Dalam artikel kali ini, redaksi akan menjelaskan apa perbedaan antara sablon manual dan digital. Dimulai dengan definisi kelebihan dan kekurangan masing-masing teknik sablon. Penting dibaca bagi pemula yang berniat buka usaha sablon atau pengusaha sablon manual yang berniat mengembangkan usaha sablon digital dan berinvestasi dengan pembelian mesin sablon digital.

Penggunaan teknik sablon kaos yang tepat tentu sangat diharapkan. Terutama bagi kalian yang terlibat dalam industri fashion pada umumnya, atau yang menyediakan kebutuhan baju sablon.

Dalam bisnis kaos, rata-rata yang paling dicari adalah kaos yang sudah memiliki desain yang sudah disablon. Dibandingkan dengan kaos polos, meskipun tidak banyak permintaan juga.

Desain sablon kaos dapat menunjukkan karakter pengguna dan membuat seseorang terlihat lebih unik dan kreatif. Dan tentu saja, akan terlihat menarik.

Ketika berbicara tentang teknik sablon, ada 2 jenis teknik utama yang bisa kita jadikan pembeda mendasar dalam industri pembuatan sablon kaos dan pakaian. Yaitu teknik sablon manual vs sablon digital.

Jenis Bahan Kaos Yang Sering Digunakan Untuk Sablon

 Jenis bahan kaos yang biasanya digunakan terbilang banyak. Bahan kaos itu adalah katun, cardet, polyester,  TC atau teteron cotton, viscose, CVC atau  cotton viscose dan hyget. Setiap bahan kaos memiliki keunggulan dan kekurangan jika digunakan untuk sablon kaos. Berikut ini penjelasan singkat mengenai sejumlah jenis dari bahan kaos.


Bahan katun combed

Katun combed dibuat dari 100 persen serat kapas alami.  Teksturnya halus, terasa dingin, mudah menyerap keringat dan sangat nyaman dikenakan. Serat benangnya rata dan halus, dengan demikian penampilannya semakin rapi. Terdapat banyak jenis kain katun ini yaitu katun combed 20s, 24s dan juga 30s. Pembedanya adalah dari ketebalan kain itu. Jenis combed 20s biasanya menjadi favorit produsen kaos distro, karena sangatnyaman dikenakan dan harganya paling murah.


Bahan cardet

Serat benang pada kain cardet tidak sehalus kain katun.  Karena kain ini merupakan produk KW1 dari katun combed. Hasil dari rajutannya kurang rata dan halus, sehingga penampilan dari kaos berbahan ini kurang begitu bagus. Karena kualitasnya di bawah kain katun combed, maka harganya pun lebih murah. Pada umumnya kaos berbahan cardet ini digunakan untuk kaos oblong untuk olahraga, seragam buruh pabrik dan sebagainya. Pada umumnya kaos berharga murah menerapkan jenis kain ini, jadi sangat penting saat membeli untuk memperhatikan jenis bahan kaos.

Bahan  polyester
Bahan sintetis ini diproduksi dari bahan ester. Kalau dibandingkan dengan kain katun, kain polyester ini lebih tipis. Selain itu, teksturnya lebih kasar dan tidak dapat menyerap keringat. Dengan begitu kalau dikenakan, kaos berbahan ini terasa  tidak nyaman dan terasa panas.

Bahan Teteron Cotton atau TC
Bahan kaos ini adalah perpaduan antara bahan polyester dan katun. Komposisinya adalah 35 persen bahan katun dan 65 persen dari bahan polyester.  Karena komposisinya masih didominasi bahan polyester, maka bahan TC ini juga tidak mudah menyerap keringan, sehingga kurang nyaman kalau dipakai dalam kondisi suhu ruangan apalagi suhu panas. Kelebihan dari bahan ini adalah tidak mudah kusut dan juga tidak gampang melar, walaupun kaos berbahan TC ini sering dipakai.

Bahan viscose
Nama lain dari kain ini adalah rayon. Teksturnya mirip dengan kapas, umumnya bahan ini diterapkan untuk menambah kenyamanan untuk serat sintetis, termasuk guna meningkatkan tingkat kecerahan warna. Bahan ini tahan pada tingkat kelembaban tinggi, warnanya terlihat sangat cemerlang dan teksturnya terasa lebih lembut daripada kapas. Kain jenis ini memberikan kesan mewah, sehingga produsen menetapkan harga sablon kaos yang terbilang mahal untuk tipe kain ini.

Cotton Viscose atau CVC
Bahan ini perpaduan 45 persen viscose dan 55 persen katun combed. Karena kandungan katunnya besar, maka mudah menyerap keringat.

Bahan hyget
Bahan kaos ini diproduksi dari bahan plastik, sehingga harga bahan ini sangat murah.  Tapi kurang nyaman saat digunakan bahan kaos. Harganya yang sangat murah, sehingga jenis bahan kaos ini lebih banyak digunakan pada jasa sablon kaos murah untuk kepentingan kampanye saat akan Pemilu.




JENIS-JENIS SCREEN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYABLON KAOS


Jika anda sedang membuat sablon manual, screen sablon adalah barang yang sangat dibutuhkan sebagai salah satu alat perlengkapan menyablon.

Ada dua bagian pada screen sablon yaitu bagian utama yaitu bagian bingkai dan bagian kain screen atau kasa. Di mana bingkai yang digunakan pada screen sablon dapat terbuat dari alumunium atau kayu.

Adapun berdasarkan desain dan tujuan pemakaian screen. Screen yang umumnya digunakan untuk membuat sablon pada bahan kain secara keseluruhan bisa dibagi ke dalam beberapa kategori. Yaitu dimulai dari screen kasar (48 T-90 T), screen sedang (120 T-150 T), hingga screen halus (165 T-200 T).

Huruf T yang dicantumkan di depan angka tersebut  biasa diistilahkan dengan Thick yang kemudian disingkat T.

Ukuran T pada dunia sablon ini biasa digunakan untuk menunjukkan tingkat kerapatan pada anyaman benang-benang screen. Semakin besar angka tersebut, maka semakin rapat pula benangnya.

Nah berikut adalah ulasan jenis-jenis screen yang digunakan untuk menyablon kaos. Yaitu:

jenis Screen KASAR (48 T- 90 T)

screen yang paling jasa sablon kaos

Screen kasar memiliki lubang pori-pori yang cukup besar. Umumnya pori-pori yang besar ini mampu menyalurkan tinta dalam jumlah yang cukup banyak dan tebal.

Ada beberapa jenis ukuran screen kasar yang cocok digunakan di macam-macam kain yakni :

  • Screen 48 T – 55 T untuk mencetak sablon pada handuk, sprey, karung, dan selimut.
  • Screen 62 T untuk mencetak sablon dengan gambar-gambar timbul seperti lem stiker dan kaos.
  • Screen 77 T untuk mencetak sablon pada media kaos dan sablon spanduk.
  • Screen 90 T digunakan untuk mencetak sablon timbul dengan motif halus, kaca, serta bahan tekstil.

Jenis Screen Sedang (120 T-150T)

jenis screen kaos yang hebat

Screen berukuran sedang uumnya memiliki lubang pori-pori yang agak rapat. Screen dengan ukuran sedang ini biasa digunakan untuk menyablon bahan atau kaos yang tidak terlalu menyerap cat. Contohnya ialah seperti kertas, stiker, karton, kulit imitasi halus.

Adapun jenis-jenis screen sedang sesuai fungsinya adalah :

  • Screen 120 T untuk mencetak sablon pada kertas karton, kayu, kulit imitasi, dan logam halus.
  • Screen 150 T digunakan untuk mencetak sablon pada kertas, imitasi dan mika.

Jenis Screen Halus (165 T-200 T)

jenis jenis screen

Pada umumnya screen halus memiliki lubang pori-pori yang sangat kecil dibanding dengan jenis screen yang telah dipaparkan sebelumnya. Pori-porinya yang sangat kecil ini ternyata juga cukup rapat sehingga screen ini hanya bisa digunakan untuk menyalurkan tinta dalam jumlah sedikit.

Adapun jenis-jenis dari screen halus terdapat tiga kategori yaitu :

  • Screen T 165 untuk membuat sablon pada kertas dengan daya serap yang rendah. Screen T I65 ini bisa digunakan di sablon plastik, logam dan kaca.
  • Screen T 180 digunakan untuk mencetak sablon pada media plastik serta bahan-bahan lain yang bertekstur halus.
  • Screen T 200 digunakan untuk mencetak sablon pada media kaca dengan teknik

Ulasan di atas adalah mengenai jenis-jenis screen untuk menyablon. Ada screen yang bisa digunakan untuk bahan-bahan yang berjenis logam, kaca, plastik, kertas kayu dan sebagainya.

Namun jika anda ingin menggunakan screen untuk menyablon kaos, pilihlah screen yang sudah dipaparkan di atas dengan cermat agar sesuai dengan keinginan anda.



MACAM-MACAM BAHAN (TINTA) SABLON




Tinta termasuk bahan utama untuk proses sablon. Tiap tinta memiliki karakteristik masing masing. Beda bahan pakaian beda pula tinta nya. Meski begitu, ada beberapa tinta yang dapat digunakan untuk beberapa jenis pakaian. 



Dibawah ini adalah macam macam tinta yang sering kita temui di pasaran :

  • Sablon Rubber



5989924_6bfd7f0a-6200-4922-b8a5-f3154dde5ff8

Disebut juga tinta karet. Seperti namanya, tinta jenis ini terbuat dari karet. Karakteristiknya yaitu dapat melar jika ditarik seperti karakteristik karet. Biasanya digunakan untuk sablon tekstil, terutama kaos.

  • Sablon Pigmen


pigmen

Sablon yang sangat cocok dan hanya bisa dilakukan pada kain yang berwarna dasar terang. Sablon pigmen tak bisa digunakan pada kain berwarna gelap. Karena sifat sablon yang gelap akan kalah dengan warna dasar dari kain yang berwarna gelap juga. 

  • Sablon Plastisol

sablon%2Bplastisol

Termasuk tinta dengan basis minyak. Mempunyai beberapa keunggulan antara lain : tinta tak mudah mengering di screen, daya tutup tinta juga baik, dapat menghasilkan efek timbul yang bagus karena dapat dibuat tebal, dll. Kelemahan dari tinta jenis ini adalah biaya produksinya yang mahal karena memerlukan mesin yang mahal pula. Kelemahan lainnya adalah hasil dari tinta ini tak dapat di setrika karena dapat membuat hasil sablon jenis ini cepat rusak.

  • Sablon Flocking



contoh-sablon-flock

Pada dasarnya merupakan sebuah efek beludru yang didapatkan dari transfer atau serbuk beludru yang ditiupkan keatas lem flocking. Yang paling murah adalah dengan menggunakan metode transfer karena teknik tiup membutuhkan peralatan yang cukup mahal dan tingkat kesulitan yang lebih sulit dibandingkan dengan metode transfer. 

Janis sablon lain yang juga biasa digunakan beberapa diantaranya yaitu:


  1. Sablon superwhite merupakan sablon dengan tinta yang disebut superwhite. Sablon jenis ini dirancang untuk kain berwarna gelap. Jadi kebalikan dari sablon pigmen diatas. Meskipun namanya superwhite, akan tetapi hasil yang dihasilkan tak egitu terang. Hal ini dikarenakan tinta superwhite menyerap kedalam kain sehingga menyebabkan warnanya tak begitu terang. 
  2. Sablon glossy effect (coating) yaitu salah satu effect yag menyebabkan hasil sablon menjadi lebih mengkilat. Teknik yang digunakan adalah teknik coating. Akan menyebabkan hasil sablon menjadi lebih tahan lama.
  3. Sablon gliter. Bahan glitter ini terdiri dari lem dan serbuk. Lemnya dinamakan lem glitter dan serbuknya dinamakan serbuk glitter. Efek yang dihasilkan bahan ini yaitu gemerlap sesuai jenis glitter yang digunakan. Beberapa yang sering ditemui dipasaran yaitu glitter rainbow, hologram, metalic, hexagon, dll.
  4. Sablon foam sering disebut dengan nama tinta timbul. Karakteridtik dari tinta ini adalah bisa mengembang jika kena press panas. Sama seperti sebutannya, bahan jenis ini digunakan untuk memberikan efek timbul pada bahan kain.
  5. Sablon foil yaitu hampir sama seperti glitter, bahan yang digunakan di foil ini adalah lem dan kertas. Lemnya dinamakan lem foil dan kertasnya dinamakan kertas foil. 
  6. Sablon glow in the dark. Bahan jenis ini dapat menghasilkan efek glow in the dark atau bersinar dalam gelap. Bahannya terdiri dari campuran fosfor yang menyerap cahaya dan memendarkannya saat keadaan gelap. 
  7. Sablon reflektif. Bahan yang akan berpendar jika disinari cahaya. Jadi efeknya kebalikan dari efek glow in the dark. 
  8. Sablon high density. Bahan yang digunakan adalah plastisol yang timbul. Tingkat ketajamannya pun lebih tinggi.
  9. Sablon discharge. Bahan yang memiliki efek yaitu dapat mencabut atau menghilangkan warna pada kain. Hal ini sering dilakukan untuk memberi warna baru pada warna yang telah dihilangkan oleh discharge ini.
  10. Sablon aspal yaitu bahannya menggunakan plastisol. Harus menggunakan teknik khusus agar efek bisa benar benar seperti aspal. 

JENIS-JENIS BAHAN UNTUK JAKET, JUMPER (HOODIE), SWEATER

  S ebelum membahas jenis bahan untuk jaket, hoodie, atau sweater sebaiknya kita perlu  mengenal jenis bahan kaos   lebih dahulu. Sebab, bah...